Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Ramadan sebagai Refleksi Kesederhanaan dan Keteguhan Hati
Dalam atmosfer penuh kehangatan dan kebersamaan, para penasihat, pembina, pengurus, dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dari seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan tausiah dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. Meski memiliki jadwal yang padat, ia tetap meluangkan waktu untuk berbagi hikmah Ramadan dalam webinar Spirit Ramadan yang bertema “Mewah dalam Kesederhanaan”. Acara yang berlangsung secara hybrid di ruang serbaguna Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan ini menjadi momentum yang menginspirasi banyak peserta.
Abdul Mu’ti tidak sekadar memberikan tausiah, tetapi juga berbagi pengalaman hidup yang mencerminkan nilai-nilai kesabaran dan keteguhan hati. Ia menjelaskan bahwa kemewahan sejati di bulan Ramadan bukanlah dalam bentuk materi, melainkan dalam kualitas ibadah dan hubungan sosial yang lebih bermakna. “Ramadan menjadi mewah bukan karena hidangan berbuka yang berlimpah atau pakaian baru, tetapi karena kita dapat memperbanyak ibadah, menjaga puasa, menunaikan tarawih, membaca Al-Qur’an, dan mempererat silaturahmi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mendikdasmen mengutip tafsir Al-Maraghi, menegaskan bahwa puasa adalah separuh dari kesabaran. Ia mengingatkan bahwa dalam kehidupan, tidak semua yang direncanakan akan berjalan sesuai harapan. Namun, kesabaran bukanlah tentang menyerah, melainkan tentang menerima hasil dengan lapang dada setelah berikhtiar sebaik mungkin. Ia memberikan contoh sederhana namun sangat relevan: keterlambatan pesawat saat bepergian atau harapan orang tua terhadap masa depan anak-anak mereka yang mungkin tidak selalu sesuai ekspektasi.
“Ada hikmah di balik setiap kejadian. Keterlambatan pesawat bisa menjadi kesempatan untuk membaca lebih banyak, menulis, atau sekadar merenung. Begitu pula dalam kehidupan, jika harapan kita tidak terwujud, bukan berarti kita gagal. Mungkin Allah telah menyiapkan jalan lain yang lebih baik,” ungkapnya.
Selain tausiah yang menginspirasi, acara ini juga diisi dengan sesi tadarus bersama yang dipimpin oleh Ustazah Lutfiah Haryono. Dalam sambutannya, Masmidah Mu’ti, Penasihat DWP Kemendikdasmen, menegaskan pentingnya menjadikan Ramadan sebagai ajang mempererat silaturahmi, meningkatkan ibadah, dan memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen sekaligus Pembina DWP, Suharti, menyoroti bahwa acara ini tidak hanya membangun nilai spiritual, tetapi juga menanamkan semangat kerja keras dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini mengajarkan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses dan makna di balik setiap perjuangan. Semoga tausiah yang disampaikan dapat memperkuat komitmen kita untuk selalu berikhtiar dengan sabar, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pengabdian kepada masyarakat,” tutupnya.