Wamendikdasmen Buka Kegiatan Pendampingan Program MBG dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Sumatera Utara
Medan, 29 Juni 2025 — Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara secara resmi membuka Kegiatan Pendampingan Advokasi dan Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Sosialisasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, pada Minggu, 29 Juni 2025. Acara ini berlangsung di Aula Sisingamangaraja XII, Kompleks BPMP Provinsi Sumatera Utara, dan menjadi momentum penting dalam mendukung pelaksanaan program prioritas nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah melalui intervensi gizi dan pembentukan karakter anak.
Acara pembukaan dimulai dengan penampilan Tarian Nusantara oleh para siswa dari SMP Negeri 1 Medan, sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya Indonesia. Suasana semakin khidmat ketika puisi berjudul “Belajar” karya Tajuddin Idris, ST, M.Si., yang juga menjabat sebagai Kepala BPMP Provinsi Sumatera Utara, dibacakan dengan penuh penghayatan oleh Agus Susilo dari Teater Rumah Mata. Puisi tersebut menggambarkan semangat belajar yang menyala di tengah keterbatasan dan menjadi refleksi harapan untuk masa depan generasi muda Indonesia.
Sebelum menyampaikan laporan kegiatan, Kepala BPMP Sumatera Utara, Tajuddin Idris, membuka sambutannya dengan pantun yang mengundang tawa dan tepuk tangan hadirin:
“Yang selalu penasaran itulah Gemini,
Bintang Libra suka keharmonisan,
Karena Pak Wamen sudah hadir di sini,
Mari kita beri tepuk tangan yang gemuruh.”
Dalam laporannya, Tajuddin menegaskan bahwa kegiatan pendampingan dan advokasi ini merupakan langkah cepat BPMP Sumut dalam menindaklanjuti arahan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) yang disampaikan beberapa hari sebelumnya dalam rapat koordinasi nasional di Jakarta. “Kami langsung bergerak untuk mensosialisasikan dan mendampingi pelaksanaan program ini di seluruh wilayah Sumatera Utara,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menetapkan program Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu prioritas nasional. Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak Indonesia, khususnya peserta didik jenjang PAUD, SD, dan SMP, mendapatkan akses terhadap makanan bergizi sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nasional.
Kegiatan di Medan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas atau perwakilan dari Dinas Pendidikan dari 33 kabupaten/kota, perwakilan UPT Kemendikdasmen di Provinsi Sumatera Utara, Direktur PAUD Dr. Nia Nurhasanah, S.Si, M.Pd., Rektor UMSU Medan dan perwakilan dari Direktorat SMA Ditjen PAUD Dikdasmen.
Yang menjadi sorotan utama adalah kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si., yang secara langsung membuka kegiatan tersebut. Dalam pidato kuncinya, Wamendikdasmen Fajar menyampaikan keprihatinannya terhadap masih rendahnya indeks pembangunan manusia di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kecukupan gizi dan kualitas interaksi sosial anak-anak.
“Dua tantangan besar yang kita hadapi dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia adalah rendahnya kecukupan gizi anak serta minimnya interaksi sosial di kalangan peserta didik,” ujar Wamen. Ia menekankan bahwa kedua aspek tersebut sangat menentukan terhadap Human Capital Index Indonesia yang masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga.
Wamen menambahkan bahwa anak-anak yang belajar dalam kondisi lapar akan sulit berkonsentrasi. Demikian pula anak-anak yang kecanduan gawai sejak dini akan mengalami perlambatan dalam perkembangan kognitif mereka. “Dalam istilah ekstrem disebut brain rot—yakni kondisi otak yang mandek berkembang karena kurangnya stimulasi sosial dan intelektual,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada BPMP Sumatera Utara atas respon cepatnya dalam menjalankan instruksi pusat. Hanya beberapa hari setelah Rakornas di Jakarta pada awal Juni lalu, BPMP Sumut sudah memulai kegiatan pendampingan teknis di lapangan. Hal ini menurutnya menjadi contoh nyata bagaimana semangat kolaborasi pusat dan daerah bisa mempercepat implementasi program nasional.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri tidak hanya dimaknai sebagai pembagian makanan di sekolah, melainkan sebagai bentuk intervensi sistemik terhadap kualitas pembelajaran dan daya saing generasi muda. “Dengan nutrisi yang memadai, anak-anak akan memiliki energi untuk belajar, berpartisipasi aktif dalam kelas, dan mencetak prestasi yang lebih baik,” ujar Wamen.
Selain MBG,Wamendikdasmen juga menyoroti Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi: sarapan bergizi, tidur cukup, cuci tangan pakai sabun, aktivitas fisik, membaca, membuang sampah, dan berdoa. Menurut Wamen, kebiasaan ini sangat penting untuk membentuk karakter sehat dan tangguh pada anak-anak Indonesia.
“Banyak anak sekarang hidup dalam dunia digital yang membuat mereka terisolasi. Mereka lebih sering berkomunikasi dengan layar daripada dengan teman sebaya atau orang tua. Ini bahaya laten yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya. Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, orang tua, hingga pemerintah daerah, untuk menjadi bagian dari gerakan perubahan ini.
Dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan dalam kegiatan ini, diharapkan Sumatera Utara dapat menjadi model pelaksanaan program nasional berbasis gizi dan karakter di tingkat daerah. Lebih dari itu, program ini menjadi bentuk nyata investasi jangka panjang dalam pembangunan SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Arif