Kumpul Komunitas dan Key Opinion Leader: “Bersama Ciptakan Pembelajaran Berkualitas Melalui Kurikulum Merdeka”
Kumpul Komunitas dan Key Opinion Leader bertajuk “Bersama Ciptakan Pembelajaran Berkualitas Melalui Kurikulum Merdeka” menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari berbagai latar belakang pendidikan. Di antaranya adalah Kepala Sekolah SMPN 1 Medan, Lisnawati Susman; Pimpinan Yayasan Parulian Medan, Sopar Siburian, S.H, M.H; Prof. Dr. Tien Rafida, M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSU; Ikhwansyah Isnauri, P.hD, Dosen USU Medan; serta para praktisi pendidikan lainnya. Diskusi dipandu oleh moderator Bapak Agus Marwan dan Bapak Jamal, bertujuan untuk menggali pandangan mereka mengenai implementasi Kurikulum Merdeka di institusi pendidikan masing-masing. Para peserta terdiri dari komunitas dan key opinion leader dari tokoh pendidikan, guru, dosen, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, S.Si, M.T, mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap acara ini, yang memberikan kesempatan bagi para tokoh pendidikan untuk berbagi informasi dan berdiskusi. Menurutnya, acara seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Utara. Selain itu, beliau memperkenalkan buku hasil karyanya yang berjudul “Antologi Puisi Menjajaki Waktu,” yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya. Buku tersebut mencerminkan pengalaman, pemikiran, dan refleksi pribadinya sepanjang hidup. Tajuddin berharap, melalui karya ini, para narasumber dan dan peserta yang hadir dapat mengambil inspirasi dan wawasan baru. Dalam acara tersebut, beliau secara simbolis menyerahkan buku “Antologi Puisi Menjajaki Waktu” kepada para narasumber dan praktisi pendidikan yang hadir. Dengan penuh rasa bangga dan haru, beliau menceritakan proses kreatif di balik penulisan buku tersebut, serta pesan-pesan moral yang ingin disampaikannya melalui puisi-puisi yang terkandung di dalamnya. Tajuddin juga berharap agar bukunya dapat memberikan motivasi dan semangat baru kepada pembacanya.
Usai Sambutan kegiatan dilanjutkan dengan paparan dan diskusi yang di pandu oleh Agus Marwan dan Jamal. Dalam Diskusi Agus Marwan menanyakan bagaimana pandangan bapak/ibu Narasumber tentang Kurikulum merdeka
Lisnawati Susman menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka adalah satu kurikulum untuk semua orang. Beliau percaya bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi setiap siswa tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial, atau budaya mereka. Di sekolah negeri seperti SMPN 1 Medan, Kurikulum Merdeka menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif. Guru diberi kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, memungkinkan mereka untuk berinovasi dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih personal. Dengan demikian, setiap siswa dapat berkembang sesuai dengan potensi dan minat mereka masing-masing.
Sopar Siburian dalam paparannya mengungkapkan dukungannya terhadap program Merdeka Belajar. Menurutnya, program ini memberikan fleksibilitas bagi sekolah swasta untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar. Sopar berharap agar guru-guru yang telah lulus dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).dan program Guru Penggerak tetap dapat mengabdi di sekolah asal mereka atau di yayasan, dan tidak hanya ditempatkan di sekolah negeri. Dengan mempertahankan guru-guru berkompeten ini di sekolah swasta, kualitas pendidikan di sekolah swasta juga dapat meningkat secara signifikan, sehingga tercipta pemerataan kualitas pendidikan antara sekolah negeri dan swasta.
Pandangan Bapak Fuad menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum untuk semua orang. Menurutnya, kebebasan dalam belajar yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu yang mereka minati. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dan adaptif dengan perubahan zaman. Fuad juga menekankan pentingnya peran dosen dan guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui inovasi dan fleksibilitas dalam pengajaran.
Prof. Dr. Tien Rafida menyoroti pentingnya Kurikulum Merdeka di perguruan tinggi. Menurut beliau, program Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menentukan jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan tujuan karier mereka. Kurikulum Merdeka memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu dan terlibat dalam aktivitas akademik dan non-akademik yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara komprehensif. Beliau juga menekankan peran LPTK dalam mempersiapkan guru-guru yang kompeten dan inovatif. Kurikulum di LPTK harus terus diperbarui agar relevan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka dan program Merdeka Belajar.
Sinergi dan Dukungan terhadap Kurikulum Merdeka para narasumbr dan peserta sepakat bahwa Kurikulum Merdeka sangat baik untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki keberagaman budaya yang tinggi dan menjunjung nilai-nilai toleransi. Sinergi antara semua pihak dalam menyesuaikan kurikulum menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Sebagai LPTK yang bertugas mencetak guru, partisipan menyatakan komitmennya untuk mengidentifikasi dan memodifikasi proses pembelajaran agar para calon guru yang dihasilkan tidak tertinggal dengan perkembangan komunitas pendidikan yang semakin maju.
Meskipun diakui bahwa peningkatan sumber daya manusia tidaklah mudah, mereka yakin bahwa melalui program Merdeka Belajar, sinergi dan kolaborasi dapat terwujud dengan baik. Program Kampus Merdeka, yang memberikan kebebasan bagi mahasiswa dan dosen untuk menulis dan berinovasi tanpa batas ruang dan waktu, juga mendapat dukungan penuh. Dengan adanya kebebasan ini, diharapkan tercipta lingkungan akademik yang lebih dinamis dan produktif, mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global.
Acara Kumpul Komunitas dan Key Opinion Leader ini menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan langkah positif untuk menciptakan pembelajaran berkualitas di Indonesia. Dengan dukungan dan sinergi dari semua pihak, baik dari sekolah negeri, sekolah swasta, maupun perguruan tinggi, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia, menghasilkan generasi yang lebih adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dukungan penuh terhadap Kurikulum Merdeka juga diiringi dengan kesadaran akan tantangan yang ada, namun dengan komitmen bersama, tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik dan inklusif dapat tercapai. (ATR)
Dokumentasi Kegiatan :