Sabtu, November 23, 2024
Berita

Hari Cuci Tangan Sedunia, Dorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Menyambut Hari Mencuci Tangan Sedunia yang diperingati secara global pada Jumat, 15 Oktober 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan webinar bertajuk “Beraksi Bersama ‘Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai Budaya Bangsa” melalui metode hibrida pada Senin (18/10). Webinar tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

Pada tahun ini Hari Cuci Tangan Sedunia mengangkat tema “Masa Depan di Tangan Kita, Mari Bergerak Bersama”. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan tindakan yang sederhana dan salah satu cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran kuman dan infeksi virus penyakit.

Direktur Sekolah Menengah Pertama (Direktur SMP), Mulyatsah, menyampaikan bahwa melalui pembinaan pada peserta didik, Kemendikbudristek berupaya melakukan edukasi pada lebih dari 41 ribu satuan pendidikan agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan di lingkungan sekolah.

“Menjaga kesehatan harus diterapkan oleh seluruh ekosistem sekolah, dan menerapkan hidup sehat harus betul betul menjadi kebiasaan dan budaya. Ketika sudah jadi budaya, maka di mana pun kita akan selalu cuci tangan. Oleh karena itu, anak-anak sekalian, di lingkungan satuan pendidikan SMP, anak saat ini mulai tumbuh pada usia remaja dan sedang mencari jati diri dan tokoh identifikasi,” ujar Mulyatsah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan apresiasi kepada Kemendikbudristek dalam mendukung dan berkolaborasi untuk menjalankan gerakan edukasi cuci tangan pakai sabun. Apresiasi juga disampaikan oleh Satuan Petugas Penanganan Covid-19 atas kerja sama Kemendikbudristek karena telah berkontribusi dalam menerjemahkan panduan perubahan perilaku dan kolaborasi lainnya.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Vensya Sitohang, mengatakan bahwa mencuci tangan pakai sabun berdampak pada penurunan penyakit diare hingga 30 persen dan penyakit saluran pernapasan pada anak atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga 20 persen. Kedua penyakit itu merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia. Ia juga mengajak semua pihak agar bersama-sama melakukan gerakan cuci tangan pakai sabun. “Semua dilakukan untuk generasi masa depan yang akan datang dan Indonesia yang jauh lebih sehat,” katanya.

Senada dengan itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harmadi mengungkapkan bahwa perilaku 3-M dengan cara memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan secara teratur merupakan langkah awal preventif mencegah penyebaran Covid-19. “Kalau memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan adalah perilaku yang dapat mengatasi pandemi, perilaku CTPS bisa bermanfaat dalam jangka panjang,” tegasnya.

 

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *