Senin, Maret 3, 2025
Artikel

Isra Mi”raj dan Tarhib Ramadhan 1446 H “Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah dan Menanamkan Ahlakul Karimah”

Kegiatan Isra Mi’raj dan Tarhib Ramadhan 1426 H dengan tema “Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah dan Menanamkan Ahlakul Karimah” dilaksanakan oleh BPMP Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 2024 di Aula Sisimangaraja. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait, seperti BBGP, Vokasi, BPK, BAN PDM, Dinas Provinsi, Dinas Pendidikan Kota Medan, Bank BSI, serta seluruh pegawai BPMP Sumut dan tamu undangan dari masyarakat setempat.

Ketua Ikatan Persaudaraan Muslim (IPM) BPMP Sumut, Dr. Salman Hasibuan, dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menjaga ukhuwah Islamiyah serta menegakkan syiar Islam. Dr. Salman menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sebagai formalitas belaka, melainkan sebagai kontribusi untuk memajukan pendidikan di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah pemberian santunan kepada kaum dhuafa, anak yatim piatu, dan fakir miskin. Dr. Salman juga mengucapkan terima kasih kepada para donator yang telah memberikan sumbangan dengan ikhlas, semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT. Tak lupa, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, ST, M.Si, yang telah menyumbangkan tiga ekor kambing untuk dimakan bersama-sama. Begitu juga dengan ibu Rubiyanti yang telah menyumbangkan Nasi Briyani untuk dimakan bersama-sama dalam rangka mempererat kebersamaan dalam memperingati Isra Mi’raj.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan serah terima pengurus lama kepada pengurus baru. yang diharapkan dapat membawa semangat baru dan meningkatkan kinerja organisasi. Pada acara ini, juga dilakukan penyerahan santunan secara simbolis kepada kaum dhuafa, anak yatim piatu, dan fakir miskin, yang diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan.

Serah Terima Pengurusan IPM BPMP Sumut, Dari Suhrol Anwar, S.Pd, M.Pd Kepada Dr. Salman Hasibuan, S.Pd, M.I.Kom
Penyerahan santunan  kepada kaum dhuafa, anak yatim piatu, dan fakir miskin

Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, ST, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada IPM BPMP Sumut dan panitia yang telah menyiapkan acara dengan baik. Beliau menekankan bahwa acara ini menjadi momentum untuk semakin memperkuat rasa persaudaraan antar sesama umat Islam serta meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa peristiwa Isra Mi’raj mengandung banyak hikmah, salah satunya adalah kewajiban shalat sebagai bukti penghambaan kita kepada Allah.

Sambutan dan Arahan Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, ST, M.Si.

Acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Prof. Dr. Watni Marpaung, MA, yang mengupas lebih dalam mengenai peristiwa Isra Mi’raj. Ustadz Watni mengungkapkan tiga poin penting dalam ceramahnya. Pertama, beliau menjelaskan tentang hukum kausalitas (sebab akibat) yang berlaku dalam kehidupan manusia. Peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada tahun ke-10 kenabian, yang merupakan tahun kesedihan (Aamul Huzn) bagi Rasulullah SAW karena beliau kehilangan dua sosok yang sangat berarti dalam hidupnya, yakni istri tercinta, Siti Khadijah, dan paman beliau, Abu Thalib. Kepergian keduanya menambah berat beban emosional bagi Rasulullah, namun justru di saat inilah beliau diundang oleh Allah SWT untuk melakukan Isra Mi’raj sebagai tanda penghormatan dan pemberian kekuatan spiritual.

Ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Prof. Dr. Watni Marpaung, MA, yang mengupas lebih dalam mengenai peristiwa Isra Mi’raj

Poin kedua yang disampaikan adalah mengenai perjalanan Isra Mi’raj dengan menggunakan Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan kilat yang membawa Rasulullah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa ini mengandung banyak hikmah yang mengajarkan umat Islam tentang pentingnya iman dan tawakal kepada Allah.

Poin ketiga adalah mengenai perintah shalat 5 waktu yang diterima langsung oleh Rasulullah SAW selama peristiwa Mi’raj. Shalat menjadi salah satu kewajiban utama bagi umat Islam dan merupakan bentuk penghambaan yang paling utama kepada Allah SWT. Ustadz Watni mengingatkan bahwa shalat tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Tuhan.

Setelah ceramah, acara berakhir dengan doa bersama dengan harapan agar kita dapat lebih memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kegiatan ini berhasil memberikan manfaat, baik dalam mempererat hubungan antar umat Islam, meningkatkan pemahaman tentang Isra Mi’raj, dan juga memberikan bantuan langsung kepada yang membutuhkan. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. ATR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *