Kamis, November 21, 2024
BeritaBerita Terkini

Komunitas Belajar UPT Ditjen PAUD Dikdasmen “Penguatan Komunitas Belajar Sebagai Transformasi Pendidikan Dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi”.

Kegiatan Komunitas Belajar BBPMP/BPMP Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdasmen) Dengan Tema “Penguatan Komunitas Belajar Sebagai Transformasi Pendidikan Dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi Serta Penguatan Sistem pengawasan Internal” dilaksanakan hari Selasa s/d jumat tanggal 17 s/d 20 September 2024 bertempat di ruang terbuka Amfiteater Balai Penjaminan Mutu Pendidikan(BPMP) Provinsi Sumatera Utara jalan Bunga Raya No.96 Medan.

Kegiatan ini dihadiri oleh kepala BBPMP/BPMP dari 34 provinsi, Dirjen PAUD Dikdasmen Dr. Iwan Syahril, Ph.D,  Direktur Sekolah Dasar Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd, serta perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan 14 Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

Tarian Pembukaan 8 Etnik dari Sanggar Tari Samenda

Acara dimulai dengan Tarian Pembukaan 8 Etnik dari Sanggar Tari Samenda, yang memberikan nuansa kultural yang kaya dan sambutan hangat kepada para peserta. Tarian ini mencerminkan keberagaman budaya Indonesia, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Setelah penampilan tarian, acara dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, yang mengajak semua peserta untuk bersatu dalam semangat kebangsaan. Kemudian, doa dipanjatkan sebagai ungkapan syukur dan harapan agar kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat bagi pendidikan di Indonesia.

Kepala BPMP Provinsi Sumatera Utara, Tajuddin Idris, S.Si, M.T, memberikan sambutan dan menjelaskan pentingnya tema yang diangkat. Dalam sambutannya, ia menekankan penguatan komunitas belajar untuk akselerasi literasi dan numerasi di Sumatera Utara. Tajuddin menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan dan mentransformasi pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan literasi yang merupakan fokus utama BBPMP/BPMP.

Sambutan Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, S.SI, M.T.

Ia berharap agar seluruh peserta dapat saling berbagi praktik baik yang dapat diadopsi untuk meningkatkan literasi dan numerasi di daerah masing-masing. BPMP, menurut Tajuddin, memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi pendidikan dan implementasi Merdeka Belajar. Sebagai fasilitator, BPMP menyampaikan berbagai program dari Kemendikbud  kepada dinas pendidikan di daerah.

Lebih lanjut, Tajuddin menjelaskan bahwa kolaborasi antar BBPMP/BPMP di seluruh Indonesia menjadi kunci untuk kemajuan pendidikan di Sumatera Utara. Dengan meningkatkan komitmen seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT), terutama Kombel, diharapkan semangat dalam mengembangkan budaya literasi dan numerasi semakin kuat. Pengawasan internal antar UPT juga menjadi fokus penting dalam kegiatan ini.

Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan arahan sekaligus membuka acara dari Dirjen PAUD Dikdasmen, Dr. Iwan Syahril, Ph.D. Dalam arahannya , Dr.Iwan Syahril, Ph.D.  menyambut baik kegiatan komunitas belajar ini. Ia menilai bahwa komunitas belajar dapat menjadi program strategis yang membantu pemerintah daerah menjalankan tugasnya.

Arahan sekaligus membuka Kegiatan Dirjen Paud Dikdasmen, Dr.Iwan Syahril, Ph.D.
Peserta kombel bbpmp/bpmp dari 34 provinsi, disdik kab/kota/prov dan cabdis prov. sumut

Pada awal Merdeka Belajar 2019, fokus utamanya adalah memperbaiki akses pendidikan, terutama di jenjang dasar, dengan mengurangi beban administratif sekolah, memberikan fleksibilitas penggunaan dana BOS, dan mengganti ujian nasional dengan Asesmen Nasional. Langkah-langkah ini bertujuan memastikan semua anak, termasuk di daerah terpencil, mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan merata.

Problem masalah yang mau dipecahkan bersama sama adalah dalam ekosistem Pendidikan yang difasilitasi oleh kemendikbud masalah Learning Crisis, maksudnya  apa Ketika terjadi sekolah maka kita ingin hasil belajarnya  dari proses yang semakin baik hasilnyapun juga semakin baik. Fokus Merdeka Belajar adalah memastikan bahwa proses pembelajaran lebih efektif, sehingga hasil belajar siswa meningkat seiring dengan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

Pabrik Sumber Daya Manusia ada disekolah, jika sekolah kita tidak memiliki sdm kualitas yang bagus 2045 tinggal mimpi, Indonesia emas yang merupakan sebuah hal yang bisa terjadi jika kita tidak berbuat hal lebih inovatif untuk Pendidikan maka krisis akan terus berkelanjutan.

Ia juga menyebutkan hasil asesmen nasional yang menunjukkan pemulihan pembelajaran yang signifikan. Iwan memberikan contoh tentang bagaimana komunitas belajar dapat berfungsi efektif di kalangan guru dan sekolah, terutama selama masa pandemi Covid-19. “Semangat belajar kita kadang perlu dilakukan secara bersama-sama,” jelasnya. Selama pandemi, guru-guru dari berbagai pemda mulai saling mendukung dan berbagi pengetahuan melalui platform yang telah dibentuk. “Ini adalah platform yang kami coba besarkan, dan ternyata gerakan ini sangat masif,” ungkap Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menilai bahwa komunitas belajar memiliki potensi besar untuk membantu pemda menjalankan tugas secara kreatif. “Ini adalah langkah strategis karena UPT kami dari 34 provinsi berkumpul untuk berbagi strategi yang diterapkan di daerah lain. Kita tidak hanya mengandalkan guru-guru di satu provinsi, tetapi juga saling belajar dari pengalaman dan praktik baik satu sama lain,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kewenangan guru atau sekolah berada di tangan pemerintah daerah, dan tugas kementerian adalah membantu pemda dengan cara yang relevan.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan menjadikan komunitas belajar sebagai platform kolaborasi, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk guru, sekolah, dan pemda. Ini bukan hanya tentang berbagi ide, tetapi juga membangun jaringan yang solid untuk kemajuan pendidikan di seluruh tanah air.

Melalui langkah-langkah ini, Iwan percaya bahwa kita bisa mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan menyeluruh, menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Kegiatan ini menciptakan wadah bagi peserta untuk saling bertukar ide dan strategi. Di dalamnya terdapat kesempatan untuk menggali lebih dalam berbagai praktik baik yang telah diterapkan di daerah lain. Harapannya, semua peserta dapat kembali ke daerah mereka dengan semangat baru dan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di bidang literasi dan numerasi.

Sebagai penutup, seluruh peserta berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung penguatan komunitas belajar dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Utara.

Foto bersama 34 Kepala BBPMP/BPMP se-Indonesia dengan Dirjen GTK, Dr.Iwan Syahril, Ph.D, Direktur SD, Staf Khusus Kemendikbud

Kegiatan Komunitas Belajar ini akan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan rangkaian acara yang menarik dan informatif. Diawali dengan paparan oleh Direktur Sekolah Dasar, Dr. Muhammad Hasbi, yang akan menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya literasi dan numerasi dalam konteks pendidikan saat ini. Paparan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang kebijakan pendidikan yang mendukung penguatan kompetensi dasar siswa, serta strategi implementasi yang dapat diterapkan di daerah masing-masing.

Setelah paparan oleh Dr. Hasbi, acara dilanjutkan dengan presentasi dari 5 Kombel Wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT). Lima kepala UPT yang mewakili wilayah untuk berbagi pengalaman dan praktik baik mereka. Presentasi ini bertujuan untuk memperlihatkan beragam pendekatan yang telah diterapkan dalam meningkatkan literasi dan numerasi, serta tantangan yang dihadapi di masing-masing daerah. Dengan mendengarkan berbagai perspektif, peserta diharapkan dapat memperoleh inspirasi dan ide baru untuk diterapkan dalam konteks lokal mereka.

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan studi kebudayaan di Parapat, yang merupakan salah satu destinasi wisata budaya di Sumatera Utara. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi peserta untuk menikmati keindahan alam di Danau Toba dan pulau Samosir, tetapi juga untuk memahami nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat sekitar. Melalui interaksi dengan komunitas lokal, peserta diharapkan dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana budaya dapat berperan dalam pendidikan, serta pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya dalam proses pembelajaran.

Setelah kegiatan studi kebudayaan, sesi diskusi antar UPT akan menjadi bagian penting dari rangkaian acara ini. Diskusi ini akan memberikan platform bagi peserta untuk saling bertukar ide, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi program pendidikan di daerah masing-masing. Dalam suasana yang interaktif, peserta diharapkan dapat menggali lebih dalam solusi yang mungkin untuk masalah yang dihadapi, serta merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Diskusi ini juga akan menjadi kesempatan bagi peserta untuk membangun jaringan yang lebih kuat antar UPT. Kolaborasi antar daerah sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Dengan berbagi pengalaman dan praktik baik, peserta dapat saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semua peserta dapat kembali ke daerah mereka dengan semangat baru dan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang literasi dan numerasi. Harapan ini sejalan dengan tujuan kegiatan komunitas belajar yang bertujuan untuk memperkuat jaringan antar UPT dan mendorong kolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *