Launching Gerakan Makanan Sehat Bergizi Serentak Se-Sumatera Utara & Deklarasi Sekolah Ramah Anak Se-Sumatera Utara di SMA Dharma Pancasila Medan

Medan, 11 Desember 2024 – Gerakan Makanan Sehat Bergizi Serentak Se-Sumatera Utara dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak Se-Sumatera Utara resmi diluncurkan di SMA Dharma Pancasila Medan. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala BPMP Sumut, Kadisdik Provsu, Pj. Gubernur Sumut Dr. Drs. A. Fatoni, serta kepala sekolah dari seluruh jenjang pendidikan di Sumatera Utara, baik secara daring maupun langsung. Peluncuran ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Sumatera Utara dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah anak.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Sumatera Utara Dr. Drs. A. Fatoni, M.Si, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan dua gerakan serentak ini. Gerakan Makanan Sehat Bergizi bertujuan untuk memperbaiki kualitas gizi anak-anak di Sumatera Utara, sementara Deklarasi Sekolah Ramah Anak berfokus pada penciptaan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan anak secara holistik.
Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Bima Arya Sugiarto, yang dalam sambutannya menyampaikan visi besar Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045”. Menurut Dr. Bima Arya, Indonesia berpotensi menjadi salah satu dari lima negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045. Namun, untuk mewujudkan hal ini, pemerintah perlu mempersiapkan generasi penerus yang unggul, mulai dari gizi yang baik dan pendidikan yang ramah anak.

“Indonesia Emas 2045 bukanlah angan-angan, ini adalah target yang nyata dan berdasarkan data. Anak-anak yang tumbuh dengan gizi baik dan pendidikan yang memadai akan menjadi pemimpin masa depan,” ujar Dr. Bima Arya. Ia menambahkan bahwa Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, telah berulang kali menegaskan pentingnya mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dr. Bima Arya juga mengungkapkan bahwa program makan bergizi adalah prioritas dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan untuk menyasar 3 juta anak dalam waktu tiga bulan. Secara keseluruhan, lebih dari 80 juta anak-anak pelajar dan ibu hamil serta ibu menyusui akan menerima manfaat dari program makan bergizi dalam jangka panjang.
“Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa generasi penerus Indonesia tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi di kancah global,” tegas Dr. Bima Arya. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, ahli gizi, sekolah, dan masyarakat.
Keberhasilan program Makanan Sehat Bergizi ini, lanjut Dr. Bima Arya, tidak mungkin tercapai tanpa kolaborasi dari berbagai pihak. “Ini bukan hanya pekerjaan pemerintah, tetapi semua pihak harus terlibat, mulai dari tenaga ahli gizi, sekolah, hingga komunitas yang siap mendukung pendistribusian bahan makanan bergizi,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya fasilitas layanan yang memadai untuk mendukung kelancaran program, yang akan melibatkan sekitar 31 ribu fasilitas layanan bergizi di seluruh Indonesia.
Dr. Bima Arya juga menjelaskan bahwa setiap sekolah tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan program ini. Selain tenaga ahli gizi, sekolah juga membutuhkan dukungan dari komunitas, yang dapat menyediakan bahan makanan mentah, tempat, serta sistem pendanaan yang berkelanjutan. Kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta akan memastikan keberhasilan program ini.
Sebagai bagian dari persiapan, program ini akan melalui tahap uji coba yang sangat penting untuk mengevaluasi sejauh mana program ini dapat memenuhi tiga dimensi utama: kesehatan, kebiasaan, dan kesejahteraan. Dimensi pertama adalah kesehatan, di mana program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh kembang mereka.
Dimensi kedua adalah kebiasaan, yaitu pembentukan kebiasaan makan yang sehat dan bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan dan mengatur waktu makan secara tertib. Hal ini penting untuk menumbuhkan pola hidup sehat sejak dini.
Dimensi ketiga adalah kesejahteraan, di mana program makan bergizi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. UMKM, petani, dan sektor catering diharapkan dapat merasakan manfaat dari program ini melalui peningkatan permintaan terhadap produk makanan bergizi, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dr. Bima Arya menegaskan bahwa evaluasi terhadap uji coba program makan bergizi akan sangat penting untuk mengetahui sejauh mana ketiga dimensi tersebut dapat tercapai. Evaluasi ini juga akan membantu untuk mengetahui aspek mana yang perlu diperbaiki agar program ini bisa lebih efektif di masa depan.
“Uji coba ini adalah langkah pertama, dan kami berharap hasilnya bisa menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dan pengembangan yang lebih baik. Program ini harus berjalan dengan efektif untuk mencapai tujuan jangka panjangnya,” ungkap Dr. Bima Arya.
Peluncuran Gerakan Makanan Sehat Bergizi Serentak Se-Sumatera Utara dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak ini diharapkan menjadi langkah besar dalam mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan dukungan dari semua pihak, program ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup anak-anak, tetapi juga memberi manfaat ekonomi yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia.
“Bersama-sama kita akan memastikan bahwa anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya sehat tetapi juga cerdas dan memiliki karakter yang baik. Melalui program ini, kita membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa kita,” tutup Dr. Bima Arya.
Ke depan, pemerintah akan terus mengembangkan dan mengevaluasi program ini untuk memastikan dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan komitmen bersama, Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan sumber daya manusia yang unggul dan siap memimpin dunia. ATR