Semarak Festival Literasi dan Numerasi BPMP Sumut
Festival Literasi dan Numerasi yang diselenggarakan oleh BPMP Provinsi Sumatera Utara di hari kedua, berbagai kegiatan menarik dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan numerasi di kalangan pelajar. Acara ini dibuka oleh Kepala BPMP Provinsi Sumatera Utara, Tajuddin Idris, S.Si, MT, yang dalam sambutannya, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil layanan individu yang tercatat dalam Dapodik, terdapat 255.824 siswa yang termasuk dalam kategori anak tidak sekolah di Sumatera Utara. Rinciannya adalah sebanyak 57.101 siswa merupakan kategori drop out, 63.728 siswa lulus tetapi tidak melanjutkan sekolah, dan 134.995 siswa belum pernah bersekolah. Data ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam meningkatkan akses pendidikan, terutama dalam hal literasi dan numerasi.
Menyadari hal ini, Tajuddin menekankan bahwa penguatan literasi dan numerasi harus dilakukan, terutama dengan mempertimbangkan kondisi geografis di Sumatera Utara, terutama dari pesisir pantai timur dan barat, literasi dan numerasi masih sangat rendah. Ia berpendapat bahwa pembelajaran di satuan pendidikan tidak boleh mengabaikan aspek literasi dan numerasi. “Cinta terhadap literasi dan numerasi akan membuka wawasan kita semua, khususnya para guru dan siswa,” ujarnya.
Tajuddin juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan program literasi dan numerasi di sekolah. Ia menyatakan bahwa BPMP, sebagai bagian dari UPT Kemendikdasmen, berperan penting dalam mendukung upaya peningkatan literasi dan numerasi di Sumatera Utara. Harapannya, kegiatan lokakarya ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi yang solid antara berbagai pihak pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah.
Acara lokakarya diadakan di Aula Sisimangaraja, dihadiri oleh para praktisi pendidikan, perwakilan perguruan tinggi, serta Dinas Pendidikan dari 33 kabupaten dan k ota. Dalam lokakarya ini, sejumlah materi penting disampaikan. Salah satu materi yang menarik perhatian adalah “Strategi Perpustakaan untuk Mewujudkan Literasi dan Numerasi,” yang dipresentasikan oleh Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.Ap, dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Laila menguraikan bagaimana perpustakaan dapat menjadi pusat kegiatan literasi yang efektif dan menarik bagi siswa.
Kemudian, Dr. Asrul Daulay, M.Si, memberikan materi berjudul “Wujudkan Karya Tulis Anda Melalui Buku.” Dalam presentasinya, beliau mengajak peserta untuk berani menulis dan menerbitkan karya mereka sendiri, serta memberikan langkah-langkah praktis untuk mewujudkan impian tersebut. Ia menekankan bahwa setiap orang memiliki cerita yang layak untuk dibagikan dan buku adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan ide dan pemikiran.
Stuart Weston melanjutkan dengan pembahasan mengenai “Literasi dan Numerasi Internasional,” di mana ia menjelaskan tantangan dan praktik terbaik dalam bidang literasi dan numerasi dari perspektif global. Materi ini bertujuan untuk memperluas wawasan peserta dan memberi inspirasi untuk menerapkan konsep-konsep yang relevan dalam konteks lokal.
Sesi selanjutnya, Assoc. Prof. Dr. Rudianto, S.Sos, M.Si, yang juga merupakan Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, membawakan materi tentang “Strategi Peningkatan Literasi dan Numerasi di Provinsi Sumatera Utara.” Dalam paparan ini, Rudianto menyampaikan berbagai inisiatif yang telah dan akan dilakukan untuk memperkuat literasi dan numerasi di kalangan masyarakat. Ia menekankan bahwa upaya ini memerlukan partisipasi aktif dari semua elemen, termasuk guru, siswa, dan orang tua.
Setelah sesi lokakarya, acara beralih ke lomba berbalas pantun yang dilaksanakan di Outdoor Bundaran Kampus 1. Lomba ini diikuti oleh banyak sekolah menengah pertama (SMP) dan berlangsung dengan sangat meriah. SMP Negeri 5 Medan berhasil meraih juara pertama, disusul oleh SMP Negeri 1 Hamparan Perak di posisi kedua, dan SMP Negeri 1 Binjai yang meraih juara ketiga. Lomba ini tidak hanya mengasah kemampuan berbahasa para peserta, tetapi juga melestarikan budaya berpantun yang merupakan warisan sastra Indonesia.
Selanjutnya, perlombaan menulis dan membaca puisi untuk jenjang SMA juga menarik perhatian banyak orang. Dalam lomba ini, Putri Falia Nasution dari SMA Negeri 1 Binjai keluar sebagai juara pertama dengan puisi yang menyentuh hati. Manda Nesya Putri dari SMA Negeri 2 Medan meraih posisi kedua, sementara Putri Meylika S Sitohang dari SMA Negeri 1 Lubuk Pakam berhasil meraih juara ketiga. Karya-karya yang ditampilkan oleh para peserta menunjukkan kedalaman emosi dan kreativitas mereka dalam mengekspresikan diri melalui sastra.
Festival Literasi dan Numerasi ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan numerasi. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk mendorong generasi muda di Sumatera Utara agar lebih mencintai literasi dan numerasi. Dengan peningkatan kemampuan ini, diharapkan mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.