Kamis, November 21, 2024
Artikel

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Hidup Bersih, Sehat dan Disiplin Bagi Anak Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19.

Pendahuluan

Satu jenis baru virus korona, yang menjadi penyebab munculnya wabah penyakit pernafasan (paru). Virus ini pertama kali diketahui muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina. Perkembangan virus ini begitu pesat sehingga hampir berbagai negara sekarang terkena dampaknya. WHO telah menetapkan perkembangan virus ini menjadi Pandemik Covid-19. Risikonya terhadap kesehatan yang langsung dirasakan masyarakat di berbagai Negara. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan virus corona jenis baru ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (Covid-19).

Hingga awal April 2020, perkembangan Pandemik Covid-19 sudah mencapai lebih dari 180 negara di Dunia. Termasuk salah satunya Negara kita Indonesia. Satu bulan semenjak kasus pertama terjadi di Indonesia, perkembangan Covid-19 sudah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan social distancing kepada masyarakat Indonesia. Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1,5 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita Covid-19.

Menyikapi kebijakan social distancing tersebut, sekolah dan perguruan tinggi diliburkan oleh pemerintah hingga pada batas waktu yang ditentukan. Untuk melanjutkan proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, peserta didik (siswa) melaksanakan pembelajaran dirumah. Pemanfaatan media teknologi komputer dan internet menjadi solusi dalam memenuhi proses pembelajaran siswa dirumah. Dalam melaksanakan proses pembelajaran anak dirumah, dibutuhkan peran orang tua dalam mendampingi selama proses pembelajaran yang berlangsung.

Dampak dari covid-19 ini menyebabkan keprihatinan dan kecemasan bagi anak-anak dan keluarga. Melihat begitu masif dan cepatnya perkembangan covid-19 ini diberbagai negara, memicu rasa ketakutan dan kekhawatiran bagi anak-anak. Tentu hal ini berdampak terhadap perkembangan pisikologis anak-anak. Untuk mengurangi dan menghindarkan terinfeksi dari Covid-19 ini banyak hal yang harus kita ikuti sesuai dengan instruksi dari pemerintah. Diantaranya adalah tetap di rumah (stay at home), menjaga kesehatan, melakukan pola hidup bersih, rutin mencuci tangan, jika keluar selalu menggunakan masker, dan melakukan social distancing.

Disaat sekolah diliburkan, peran orang tua dirumah dalam melakukan pembimbingan dan pendampingan bagi anak sangat dibutuhkan. Orang tua dalam hal ini harus menjadi contoh tauladan bagi anak dalam menghadapi pandemik covid-19 termasuk melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghindari terinfeksi dari covid-19. Jika kita amati dalam proses pendidikan bagi anak-anak disekolah, pola hidup bersih seperti mencuci tangan, kedisiplinan, dan karakter baik yang lain selalu diajarkan kepada siswa. Namun ternyata masih banyak kita lihat belum adanya terbentuk karakter seperti yang diharapkan. Apakah hal ini menjadi satu persoalan dalam proses pendidikan kita ? Apakah pendidikan kita lebih memprioritaskan pada aspek akademik atau kognisi saja ?  Sesuai dengan tuntutan dari Standar Kompetensi Lulusan bahwa setiap lulusan harus memiliki keseimbangan antara kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Dalam proses membentuk kompetensi sikap yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang baik dalam rangka mencapai karakter yang baik. Proses pembentukan karakter harus melalui kegiatan pembiasaan-pembiasaan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan pembiasaan baik ini harus diajarkan, diberikan contoh, dan peran guru-guru, kepala sekolah, maupun orang tua harus menjadi contoh tauladan bagi anak atau siswa.

Dalam menghadapi pandemik covid-19 ini, peran orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak sangat penting. Pada kondisi anak-anak melaksanakan proses pembelajaran dirumah, orang tua mendidik dan membimbing anak untuk selalu hidup bersih, kedisiplinan yang selalu tetap berada dirumah, mendidik pola hidup sehat, dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya. Untuk itu, penulis akan membahas bagaimana peran orang tua dalam pembentukan karakter hidup bersih, sehat, dan disiplin bagi anak dalam menghadapi pandemic covid-19.

Pembahasan

Pendidikan karakter adalah upaya sadar yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang (pendidik) untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada seseorang yang lain (peserta didik) sebagai pencerahan agar peserta didik mengetahui, berfikir dan bertindak secara bermoral dalam menghadapi setiap situasi. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pendidikan karakter, diantaranya Lickona yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai etis. Pendidikan karakter menerut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good).

Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pendidikan karakter, diantaranya Thomas Lickona yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai etis. Thomas Lickona dalam bukunya Educating For Character mendefinisikan orang yang berkarakter sebagai sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan karakter mulia lainnya. Pengertian ini mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Aristoteles, bahwa karakter itu erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan. Lebih jauh, Lickona menekankan tiga hal dalam mendidik karakter. Tiga hal itu dirumuskan dengan indah: knowing, loving, and acting the good. Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu.

Untuk membentuk karakter, perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang selalu dilakukan setiap hari. Disamping itu perlu juga adanya contoh ketauladanan dari orang tua, guru, dan orang dilingkungan dari anak atau siswa. Beberapa peran orang tua dalam melakukan pembimbingan dan pendampingan bagi anak untuk menghadapi dari pandemik covid-19 ini, orang tua melakukan kegiatan pembiasaan-pembiasaan bagi dirumah. Berikut beberapa yang dilakukan oleh orang tua di rumah untuk membiasakan kegiatan-kegiatan membangun karakter anak.

  1. Tetap tenang dan tenteramkan hati mereka :
  • Anak-anak akan bereaksi sesuai reaksi kita, baik lisan maupun non-lisan, dan mereka akan mencontoh itu.
  • Apa yang kita sampaikan atau lakukan sehubungan dengan Covid-19, apa yang tengah dilakukan untuk mencegahnya, dan apa saja yang terjadi menyangkut ini bisa membuat anak-anak kita kian gelisah atau justru lebih tenang.
  • Jika benar begitu, sampaikan dengan sungguh-sungguh kepada anak-anak bahwa mereka dan keluarga kita tidak apa-apa.
  • Ingatkan mereka bahwa kita dan orang-orang dewasa di sekolah akan menjaga mereka supaya mereka tetap aman dan sehat.
  • Biarkan anak-anak bicara apa yang mereka rasakan, dan bantu mereka melihat apa yang mereka khawatirkan dari sisi yang benar.
  1. Pantau anak-anak disaat mereka menonton televisi dan melihat media sosial :
  • Batasi waktu anak menonton televisi atau mengakses informasi di internet dan melalui media sosial. Usahakan agar kita tidak menonton atau menyimak informasi yang bisa membuat resah ketika anak-anak ada bersama kita.
  • Sampaikan kepada anak kita bahwa ada kemungkinan cerita yang banyak beredar tentang COVID-19 di internet itu berasal dari kabar angin dan informasi yang tidak tepat.
  • Bicarakan dengan anak informasi sebenarnya tentang penyakit ini obrolan bisa mengurangi kegelisahan mereka.
  • Terus-menerus menyimak informasi terbaru tentang COVID-19 dapat membuat kita kian gelisah jangan lakukan ini.
  • Fokuskan bahwa informasi yang tidak sesuai dengan perkembangan anak (dalam hal ini informasi khusus untuk orang dewasa) dapat membuat anak-anak, khususnya yang masih kecil, gelisah atau bingung.
  • Bimbing anak kita untuk bermain atau melakukan kegiatan lain yang menarik.
  1. Selalu disiplin dimana anak-anak selalu berada dirumah sesuai dengan kebijakan pemerintah agar selalu berada di rumah (stay at home)
  2. Membimbing hidup bersih dan sehat, diantaranya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menggunakan masker jika keluar rumah, membiasakan makan sayur-sayuran dan buah-buahan, selalu mengkonsumsi air putih.

Beberapa kegiatan pembiasaan-pembiasaan ini yang selalu harus dilakukan oleh orang tua dalam membimbing anak untuk menghadapi pandemik covid-19 ini. Hal ini tentu menjadi kegiatan-kegiatan yang rutin dan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan nantinya akan menjadi satu karakter yang tumbuh bagi anak. Jadi harapannya dengan peran orang tua ini dengan selalu membimbing dan mendampingi anak dalam menghadapi wabah covid-19, ada satu harapan bahwa peran orang tua di rumah perlu dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan agar membentuk karakter hidup sehat, karakter disiplin, dan karakter selalu hidup bersih. Dalam membentuk karakter yang baik perlu kerjasama antara pihak sekolah dan peran orang tua dirumah.

Kesimpulan

Untuk membentuk karakter hidup sehat, hidup bersih, dan kedisiplinan bagi anak perlu peran orang tua dalam melakukan pembimbingan dan pendampingan bagi anak dirumah. Ketika pandemik Covid-19 terjadi, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan keyakinan bagi anak dalam menghadapi pandemik covid-19 ini. 

Referensi :

  1. Panduan Bacaan Orang Tua bagi anak terhadap Covid-19, download tanggal 7 April 2020, pukul 09.35 Wib
  2. Mustofa B, Heni Budiwati, Proses Literasi Digital Terhadap Anak, makalah, download tanggal 7 April 2020, pukul 09.35 Wib
  3. Isman, Pembelajaran Moda Dalam Jaringan, makalah, download tanggal 7 April 2020, pukul 09.35 Wib
  4. ______________, Pedoman Kesiapsiagaan Covid-19, download tanggal 7 April 2020, pukul 09.35 Wib
  5. ______________, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dampak dari Covid-19, download tanggal 7 April 2020, pukul 09.00 Wib

Penulis:

Fauziah Rahmah Lubis, S.Pt., M.Si., Widyaiswara LPMP Sumatera Utara, April 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *